Kebudayaan
dan adat istiadat Bangka Belitung
Selain
keindahan pantainya, Bangka juga dikenal dengan keragaman budayanya, budayanya
di bagi dua; ada budaya lokal hingga budaya import. Pulau Bangka yang
dikelilingi lautan, telah menjadi mata pencaharian bagi para nelayan.karena
sebagian besar mata pencaharian mereka menjadi nelayan, orang-orang disana
mengikuti dua event budaya besar yang berhubungan erat dengan nelayan, yakni,
upacara rebo kasan dan buang joang.
Selain
dua event budaya besar tersebut, ada juga budaya yang dipengaruhi unsur religi,
yaitu; pertunjukan kesenian Barongsai yang mewakili kebudayan masyarakat
pendatang (Tionghoa).Tapi diantara banyak ritual budaya yang ada di Bangka, ada
juga upacara sepintu seulang yang memiliki makna khusus. Inilah ritual yang
menggambar persatuan masyarakat Bangka.
Sepintu
Sedulang menjadi semboyan dan motto masyarakat Bangka, yang memilii makna
adanya persatuan dan kesatuan serta gotong royong. Ritual ini adalah salah satu
kegiatan penduduk pulau Bangka pada waktu pesta kampong yang membawa dulang
berisi makanan untuk dimakan tamu yang ada di balai adat.
Rumah
adat Belitung yang menjadi kebanggaan masyarakat Laskar Pelangi. Belitung
memiliki sebuah rumah adat yang berbentuk rumah panggung. Rumah yang berekonstruksi
dari rumah gede ini sebagian besar ornamenya terbuat dari kayu bulin yang
terkenal kuat dan tahan lama. Rumah asri yang menjadi kebanggaan masyarakat
Laskar Pelangi yang dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 500 meter
persegi.
Rumah
adat Belitung ini berlokasi di kota Tanjung Pandan, tepatnya di jl.Ahmad Yani
persis di samping Kantor Bupati Belitung. Rumah panggung memiliki tiga bagian,
yakni ruang utama, loss dan dapur. Setelah menaiki tangga yang ada di bagian
depan rumah, kita akan menjumpai sebuah teras yang cukup luas yang nyaman untuk
duduk sambil berbincang-bincang. Setelah kita melewati teras, kita akan
memasuki ruang utama. Di ruang utama, kita akan meihat aneka ornament rumah
khas Belitung. Slah satunya ada sebuah lemari yang berisi baju adat pengantin
Belitung Kancing lima yang berada ddi bagian kiri. Kemudian, di bagian kanan
ruang ini, terdapat sebuah kamar pengantin berukuran kecil. Di kamar penganti
ini jga dihiasi foto tokoh-tokoh Belitung tempo dulu. Uniknya di rumah panggung
ini ruangan utamanya ditutupi oleh tikar. Tapi lantai yang ditutupi tikar
menjadi cirri khas rumah-rumah panggung yang ada di Belitung.
Setelah
melewati ruang utama, kita akan menjumpai sebuah ruang yang biasa disebut
masyarakat Belitung dengan Loss. Loss adalah pembatas antara ruang utama dengan
dapur. Tapi Loss juga memiliki fungsi yaitu, sebagai tempat menetralkan
aktivitas di dapur dengan kegiatan di ruang utama. Ruang terakhir dari rumah
panggung tersebut adalah dapur. Dapur yang menjadi pusat aktivitas memasak dan
dekat dengan hal-hal yang kotor. Karena itu ruangan ini diletakkan pada bagian
belakang rumah.
Sumber
: (Indonesia kaya.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar